Belum daftar?
Daftar aja gratis.
Klik di sini untuk daftar.
Belum daftar?
Daftar aja gratis.
Klik di sini untuk daftar.
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  

 

 Mazmur 127 : 4

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 18
Join date : 22.03.09
Age : 47
Lokasi : jakarta

Mazmur 127 : 4 Empty
PostSubyek: Mazmur 127 : 4   Mazmur 127 : 4 EmptyMon May 25, 2009 1:23 pm

”Seperti anak-anak panah ditangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”
Mazmur 127 : 4

Pernah memikirkan bagaimana bentuk sebuah anak panah? Benda itu memiliki sebuah ujung yang tajam, yang ketika mengenai sasaran, mampu menusuk dengan ketajaman yang dimilikinya. Sasaran dapat hancur atau robek. Tetapi pernahkah anda berpikir bagaimana anak panah mampu mengenai sasarannya? Jawabannya cuma satu, anak panah itu dilepaskan dari busurnya oleh tangan yang tepat.

Tidak setiap anak panah mampu mengenai sasaran dengan tepat. Sekuat apapun ia dilepaskan dari busur, jika tidak diarahkan dengan tepat, maka anak panah itu hanya akan dilepaskan untuk meleset! Seringkali terjadi, kita seperti anak panah itu. Dilepaskan dari busurnya hanya untuk meleset. Kehidupan kita menjadi kehidupan yang jauh dari rencana Allah yang sempurna. Mengapa? Karena kita tidak berada di tangan yang tepat.
Berada di tangan yang tepat adalah kunci sebuah anak panah yang berhasil mengenai sasaran. Alkitab mengatakan bahwa anak panah itu harus berada di tangan pahlawan. Anda tahu bagaimana seorang pahlawan membidik dengan tepat sasaran yang ada di depannya menggunakan anak panah? Dia akan mengambil anak panah itu dari tabungnya, memasangnya pada busur, diam sejenak lalu dengan kekuatan penuh menarik tali busur hingga terdengar suara “krek”. Itu adalah titik lengkungan yang tepat diperlukan untuk melepaskan sebuah anak panah dengan kecepatan dan “tenaga dorong” yang terbaik.
Ada hal penting yang harus diperhatikan. Sebelum anak panah tersebut maju ke depan, maka dia harus ditarik ke belakang terlebih dahulu. Ditarik oleh sebuah tangan yang kuat dan kokoh, tangan seorang pahlawan, yang tahu persis melakukan ancang-ancang untuk menembak sasaran dengan cepat dan tepat. Kehidupan kita, apabila berada di dalam kehendak Allah yang sempurna, adalah seperti anak panah tersebut. Ditarik ke belakang terlebih dahulu sebelum dilepaskan. Itu sebabnya jika hari-hari ini kita menemukan diri kita seperti anak panah yang sedang ditarik “ke belakang”, jangan cepat berputus asa atau kecewa. Jangan-jangan, anda adalah sebuah anak panah yang memang sedang dipasang pada busur dan ditarik untuk dilepaskan kembali pada sasaran yang tepat. Masalah, beban, pergumulan dan kehilangan, adalah hal-hal yang dapat membuat kehidupan kita seperti ditarik ke belakang. Bahkan masa lalu yang buruk adalah sesuatu yang bisa menarik kita kebelakang.
Tetapi kita tidak punya pilihan lain. Jangan sampai kita menjadi anak panah yang cuma diciptakan untuk disimpan di dalam tabung dan tidak pernah digunakan. Jadilah anak panah yang dipakai, yang berani ditarik ke belakang untuk dilepaskan dengan cepat, penuh tenaga dan akurat menuju sasaran. Seringkali kita merasa sakit jika kehidupan kita seperti anak panah yang ditarik ke belakang. Sepertinya tidak ada masa depan buat kita dan sama sekali kehilangan harapan dan optimisme. Sepertinya kita sedang turun dan situasi yang kita hadapi bukan malah membaik tetapi terus memburuk.
Ingat, selama seorang pahlawan memerlukan kita di dalam tabungnya, maka kita harus siap dipasang, ditarik ke belakang baru dilepaskan. Kita jangan cuma mau dilepaskan menuju sasaran tanpa mau ditarik ke belakang. Ditarik kebelakang adalah harga yang harus kita bayar. Ditarik ke belakang adalah masa-masa yang memang sulit dan menyakitkan. Tetapi ingatlah bahwa anak panah itu tidak terus menerus ditarik. Ada sebuah titik dimana gaya tarik itu berhenti dan tepat pada saat itulah, anak panah itu akan dilepaskan menuju sasaran dengan tepat.
Itulah gambaran kehidupan kita jika mau menjadi anak panah di tangan seorang pahlawan. Tuhan adalah pahlawan kita. Kita aman di dalam tabungnya. Kita aman jika tangannya yang kokoh itu yang menarik kita ke belakang. Kita aman jika mau turut dan taat pada daya tarik yang membawa kita kebelakang. Kita memang tidak tahu kapan persisnya dan berapa lama kita ditarik. Tetapi, kehidupan ini tidak selamanya ditarik ke belakang. Kita ditarik untuk maju. Oleh sebab itulah, mari kita belajar taat. Memang kita tidak mengerti apa yang terjadi. Tetapi pada saat ditarik itulah kita seharusnya berpikir dan merenung, bahwa kita justru sedang berada di dalam kehendak Allah yang sempurna. Mungkin saat ini kehidupan yang ditarik itu tidak membawa kenyamanan dan sukacita, tetapi pada saat dilepaskan dan mengenai sasaran, kita akan mengerti bahwa segala sesuatu itu menjadi indah pada waktunya. (GPdI Hermon Semarang-030107 http://www.gpdi.us ).
Kembali Ke Atas Go down
https://anakpanah.indonesianforum.net
 
Mazmur 127 : 4
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: Introduce :: Tentang Forum Anak Panah-
Navigasi: